Minggu, 15 Februari 2009
Rabu, 04 Februari 2009
AGAR WAKTU LEBIH BERMAKNA
Sering kita temui dalam kehidupan ini betapa banyak kerugian yang dialami sebagian manusia, keluarga, kelompok, organisasi, perusahaan maupun kantor pemerintahan akibat tidak sungguh–sungguh dan amanah dalam mengelola waktu.
Pengelolaan waktu sangat memegang peranan penting dalam kehidupan ini. Untung ruginya manusia di dunia ini sangat ditentukan oleh bagaimana ia kreatif, produktif dan amanah dalam mengelola waktu. Jika waktu tidak digunakan untuk beriman, beramal saleh dan saling mengingatkan kebenaran dan kesabaran maka siapapun dia pasti akan merugi (lih. al Ashr 1-3)
Nah, berikut ini ada beberapa tips agar waktu lebih bermakna:
Tentukan visi dalam hidup
Umur yang diberikan Allah SWT kepada kita adalah sekumpulan waktu yang panjang yang harus kita lewati. Waktu yang ada bisa kita habiskan begitu saja tanpa arti atau penuh dengan amalan yang berguna. Semua berpulang pada kita apakah waktu yang ada ini kita lewati untuk membangun istana di surga atau sebaliknya, kita membangun jurang kehancuran di neraka.
Pilihan itu dikembalikan kepada kita. Sebab itu harus ada setting goal sejak awal dari kehidupan kita di dunia ini. Tentukan pilihannya sekarang dan rancang masa depan yang gemilang.
Hindari kesia-siaan
Agar waktu yang kita lewati punya makna, maka lakukan aktifitas yang bermakna sekecil apapun aktifitas itu. Hindari kesia-siaan dan lakukan yang tebaik dimanapun dan kapanpun kita berada karena manusia yang paling baik adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain.
Jagalah keseimbangan
Hak-hak ruhiyah, akliyah dan jasadiyah kita harus diperhatikan. Ruhiyah kita butuh stamina untuk tetap fit dengan senantiasa muhasabah, dzikir dan melakukan ibadah-ibadah wajib maupun sunnah, Majelis-mejalis ilmu perlu kita kunjungi agar akliyah kita lebih berenergi. Begitu pula tubuh kita butuh istirahat yang cukup, makan minum yang bergizi dan halal serta olah raga teratur agar tetap sehat dan prima.
Orientasi pada memberi
Apapun potensi yang miliki, baik ilmu harta maupun tenaga adalah amanah yang akan dipertanyakan di hadapan-Nya. Harta, tenaga, pikiran kita adalah aset berharga untuk investasi ukhrawi dengan menyumbangkannya di jalan Allah.
Tentukan Skala Prioritas
Agar waktu yang kita miliki bermakna, maka kita harus bisa menentukan pilihan amalan yang paling memberikan manfaat dan mendapatkan pahala berlimpah. Ketika Rasulullah SAW sedang asyik bercanda dengan keluarganya, lalu terdengar suara adzan kemudian mereka bergegas dan seakan-akan saling tidak mengenal untuk melaksanakan panggilan Allah tersebut.
Contoh lain, ketika turun ayat yang memerintahkan untuk berperang, para sahabat langsung menyabutnya, padahal diantara mereka ada yang sudah tua, jalan pun tidak sanggup. Tapi mereka mau berlomba-lomba berangkat ke medan perang. (zen)